Madu Surabaya, Madu hutan dipercaya memiliki manfaat baik untuk kesehatan. Begini cara membedakan madu hutan asli dan madu hutan oplosan. Belakangan madu populer di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan, madu dipercaya lebih bermanfaat untuk kesehatan. Madu
hutan jadi salah satu jenis madu yang digemari masyarakat. Tidak heran,
madu hutan menyimpan lebih banyak manfaat dibandingkan madu lainnya. Madu
hutan berasal dari jenis lebah Apis Dorsata, yang hidup bebas di hutan.
Lebah jenis ini berukuran lebih besar dari lebah ternak.
Para
lebah mengolah madu dari nektar atau sari bunga asli hutan habitatnya
berada. Sarang yang mereka buat berada di dahan-dahan pohon dengan
ketinggian mencapai 50 meter, selain itu juga bisa di bebatuan besar,
dan goa. Daur hidupnya yang alami, menyebabkan madu hutan
dipercaya lebih berkhasiat bagi tubuh manusia. Namun semakin terkenal
dan dipercaya, banyak juga beredar madu hutan palsu.
Madu hutan
palsu diberi tambahan air, sehingga sudah tidak alami. Ada pula madu
hutan palsu yang benar-benar tidak menggunakan madu hutan. Selain itu madu oplosan biasanya ditambahkan gula atau pemanis buatan, sehingga rasa manisnya tidak alami.
Yohanes
Lewonamang Hayong, pemilik Rumadu yang memproduksi madu hutan di
Duntana, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, membagikan tips membedakan
madu hutan asli dengan madu oplosan, pada Sabtu (13/10/2018).
1. Pakai kulkas
Anda
diamkan madu selama satu hari satu malam di lemari pendingin, bisa di
freezer atau di bagian chiller. Setelah satu hari, maka akan terlihat
sekat antara air, dengan madu yang murni.
Pada madu oplosan, air akan naik ke atas dan madu di bawah. Madu hutan asli tidak akan ada sekat pemisah.
2. Warna
Madu hutan yang berkualitas bagus memiliki warna lebih bening. Jika dilihat, warnanya cenderung cerah dan tidak keruh.
Namun, jika madu disimpan selama berbulan-bulan lalu timbul endapan di dasar madu, maka kualitas madu tersebut jelek.
Hal
ini bisa terjadi karena panen yang salah. "Panennya diremas langsung,
itu salah. Bisa buat kualitas jelek, soalnya madu tercampur banyak zat
lain dari sarang," ungkap Yohanes.
3. Mitos semut
Ada
mitos beredar, membedakan madu bisa dengan melihat suka atau tidaknya
semut ke madu. Konon, jika cairan madu disukai semut, maka madu tersebut
merupakan oplosan gula.
Namun menurut Yohanes, madu yang
dikerebuti semut adalah hal wajar. Walau ia mengakui madu tidak akan
dikerubuti semut sebanyak air gula.(Ni Luh Made Pertiwi F)
Manfaat madu hutan pada
dasarnya sama dengan madu biasa. Hanya saja, kandungan gizi yang lebih
pekat membuat khasiatnya untuk kesehatan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa manfaat madu hutan yang bisa kita nikmati adalah:
1. Membantu meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh
Manfaat madu hutan ini disebabkan oleh sifatnya sebagai antibakteri dan
antimikroba, terutama pada bakteri Gram positif.
2. Meningkatkan nafsu makan
Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa dan glukosa yang tinggi pada
madu hutan sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan.
3. Menyehatkan kulit
Madu hutan juga dipercaya dapat mengobati luka bakar, menyehatkan kulit,
wajah, dan bibir.
4. Menurunkan tekanan darah
Madu dikenal sebagai makanan yang memiliki kekuatan antioksidan. Menurut
penelitian, antioksidan yang tinggi terbukti mampu menurunkan tekanan
darah. Kondisi ini juga akan menurunkan risiko seangan jantung, stroke,
hingga beberapa jenis kanker.
5. Memperbaiki kolesterol
Madu dikenal daapt memperbaiki kualitas kolesterol dalam tubuh. Beberapa
penelitian dalam National Institute of Health, madu diketahui mampu
mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan
kolesterol baik HDL dalam tubuh.
Penelitian yang ada juga menunjukan bahwa konsumsi madu dapat
menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
6. Menyembuhkan luka
Sejak zaman Mesir kuno, madu topikal telah dikenal sebagai obat untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar.
Madu juga diketahui menjadi obat paling efektif untuk menyembuhkan luka
bakar parsial dan luka pasca operasi.
Para peneliti pecaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek
antibakteri dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
7. Bantu meredakan batuk pilek
Dikutip dari WebMD, sejumlah penelitian menunjukan bahwa madu dapat
menenangkan selaput yang meradang dan meredakan batuk.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 139 anak, madu khususnya
madu soba diketahui mengalahkan dekstrometorfan (penekan batuk) dan
meredakan batuk malam hari pada anak-anak serta meningkatkan kualitas
tidur mereka.
Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik,
Benarkah?
Manfaat madu hutan lainnya yang diyakini banyak masyarakat adalah dapat
mengobati rematik dan mengatasi anemia serta darah rendah. Namun, klaim
ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Madu hutan dapat dinikmati oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada
bayi di bawah usia 1 tahun karena dikhawatirkan dapat memicu botulisme
Perbedaan madu hutan dengan madu biasa
Para pecinta madu pasti menyadari bahwa harga madu hutan lebih mahal
dibanding madu biasa. Hal ini disebabkan oleh manfaat madu hutan yang
diklaim lebih baik dibanding madu biasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara madu hutan dengan madu biasa,
yakni:
Lebah pembuatnya
Seperti disebutkan di atas, madu hutan didapat dari sarang lebah madu
hutan Apis dorsata. Sedangkan, madu biasa didapat dari lebah ternak
dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica,
dan lain-lain.
Kesulitan mendapatkannya
Madu biasa umumnya mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat
ditangkarkan dalam kotak.
Kotak ini pun dapat disimpan di ruangan yang tidak terlalu sulit
dijangkau sehingga memudahkan peternaknya untuk mengambil madu di musim
panen.
Di sisi lain, hingga saat ini lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk
dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat
yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit
batu yang terjal.
Nah, untuk mengambil madu hutan, kita harus naik ke tempat tinggi
tersebut.
Rasa madunya
Madu biasa dari lebah yang diternakkan biasanya terasa sangat manis
karena lebah-lebah tersebut diberi suplemen makanan tambahan berupa
gula.
Sedangkan, madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari
berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya
menjadi lebih kaya dan kompleks.
Kandungan gizinya
Karena komponen pembuatnya lebih kompleks, maka kandungan gizi pada madu
hutan akan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa.
Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan adalah antioksidan yang
lebih tinggi dibanding madu biasa, begitu pula kandungan bee pollen dan
propolisnya.
Madu hutan juga disebut sebagai madu organik karena lingkungan hidupnya
masih alami dan bebas dari pestisida. Dari sinilah muncul anggapan
tentang manfaat madu hutan yang lebih baik dari madu biasa.
Warna madunya
Umumnya, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Sedangkan madu hutan pada
umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral,
enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa.
Meski demikian, kadar kepekatan pada setiap madu hutan bisa
berbeda-beda. Madu hutan Sumatera memiliki warna yang lebih gelap, tapi
agak encer dan banyak mengandung bee pollen sehingga rasanya agak asam.
Sebaliknya, madu hutan Kalimantan biasanya berwarna lebih terang, lebih
kental, dan rasa manis yang tidak terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/12/081427020/manfaat-madu-hutan-apakah-berbeda-dari-madu-biasa?page=all.
Editor : Wisnubrata
Download aplikasi
Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android:
https://bit.ly/3g85pkAiOS:
https://apple.co/3hXWJ0LManfaat madu hutan pada
dasarnya sama dengan madu biasa. Hanya saja, kandungan gizi yang lebih
pekat membuat khasiatnya untuk kesehatan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa manfaat madu hutan yang bisa kita nikmati adalah:
1. Membantu meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh
Manfaat madu hutan ini disebabkan oleh sifatnya sebagai antibakteri dan
antimikroba, terutama pada bakteri Gram positif.
2. Meningkatkan nafsu makan
Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa dan glukosa yang tinggi pada
madu hutan sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan.
3. Menyehatkan kulit
Madu hutan juga dipercaya dapat mengobati luka bakar, menyehatkan kulit,
wajah, dan bibir.
4. Menurunkan tekanan darah
Madu dikenal sebagai makanan yang memiliki kekuatan antioksidan. Menurut
penelitian, antioksidan yang tinggi terbukti mampu menurunkan tekanan
darah. Kondisi ini juga akan menurunkan risiko seangan jantung, stroke,
hingga beberapa jenis kanker.
5. Memperbaiki kolesterol
Madu dikenal daapt memperbaiki kualitas kolesterol dalam tubuh. Beberapa
penelitian dalam National Institute of Health, madu diketahui mampu
mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan
kolesterol baik HDL dalam tubuh.
Penelitian yang ada juga menunjukan bahwa konsumsi madu dapat
menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
6. Menyembuhkan luka
Sejak zaman Mesir kuno, madu topikal telah dikenal sebagai obat untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar.
Madu juga diketahui menjadi obat paling efektif untuk menyembuhkan luka
bakar parsial dan luka pasca operasi.
Para peneliti pecaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek
antibakteri dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
7. Bantu meredakan batuk pilek
Dikutip dari WebMD, sejumlah penelitian menunjukan bahwa madu dapat
menenangkan selaput yang meradang dan meredakan batuk.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 139 anak, madu khususnya
madu soba diketahui mengalahkan dekstrometorfan (penekan batuk) dan
meredakan batuk malam hari pada anak-anak serta meningkatkan kualitas
tidur mereka.
Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik,
Benarkah?
Manfaat madu hutan lainnya yang diyakini banyak masyarakat adalah dapat
mengobati rematik dan mengatasi anemia serta darah rendah. Namun, klaim
ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Madu hutan dapat dinikmati oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada
bayi di bawah usia 1 tahun karena dikhawatirkan dapat memicu botulisme
Perbedaan madu hutan dengan madu biasa
Para pecinta madu pasti menyadari bahwa harga madu hutan lebih mahal
dibanding madu biasa. Hal ini disebabkan oleh manfaat madu hutan yang
diklaim lebih baik dibanding madu biasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara madu hutan dengan madu biasa,
yakni:
Lebah pembuatnya
Seperti disebutkan di atas, madu hutan didapat dari sarang lebah madu
hutan Apis dorsata. Sedangkan, madu biasa didapat dari lebah ternak
dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica,
dan lain-lain.
Kesulitan mendapatkannya
Madu biasa umumnya mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat
ditangkarkan dalam kotak.
Kotak ini pun dapat disimpan di ruangan yang tidak terlalu sulit
dijangkau sehingga memudahkan peternaknya untuk mengambil madu di musim
panen.
Di sisi lain, hingga saat ini lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk
dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat
yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit
batu yang terjal.
Nah, untuk mengambil madu hutan, kita harus naik ke tempat tinggi
tersebut.
Rasa madunya
Madu biasa dari lebah yang diternakkan biasanya terasa sangat manis
karena lebah-lebah tersebut diberi suplemen makanan tambahan berupa
gula.
Sedangkan, madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari
berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya
menjadi lebih kaya dan kompleks.
Kandungan gizinya
Karena komponen pembuatnya lebih kompleks, maka kandungan gizi pada madu
hutan akan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa.
Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan adalah antioksidan yang
lebih tinggi dibanding madu biasa, begitu pula kandungan bee pollen dan
propolisnya.
Madu hutan juga disebut sebagai madu organik karena lingkungan hidupnya
masih alami dan bebas dari pestisida. Dari sinilah muncul anggapan
tentang manfaat madu hutan yang lebih baik dari madu biasa.
Warna madunya
Umumnya, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Sedangkan madu hutan pada
umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral,
enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa.
Meski demikian, kadar kepekatan pada setiap madu hutan bisa
berbeda-beda. Madu hutan Sumatera memiliki warna yang lebih gelap, tapi
agak encer dan banyak mengandung bee pollen sehingga rasanya agak asam.
Sebaliknya, madu hutan Kalimantan biasanya berwarna lebih terang, lebih
kental, dan rasa manis yang tidak terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/12/081427020/manfaat-madu-hutan-apakah-berbeda-dari-madu-biasa?page=all.
Editor : Wisnubrata
Download aplikasi
Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android:
https://bit.ly/3g85pkAiOS:
https://apple.co/3hXWJ0LManfaat madu hutan pada
dasarnya sama dengan madu biasa. Hanya saja, kandungan gizi yang lebih
pekat membuat khasiatnya untuk kesehatan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa manfaat madu hutan yang bisa kita nikmati adalah:
1. Membantu meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh
Manfaat madu hutan ini disebabkan oleh sifatnya sebagai antibakteri dan
antimikroba, terutama pada bakteri Gram positif.
2. Meningkatkan nafsu makan
Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa dan glukosa yang tinggi pada
madu hutan sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan.
3. Menyehatkan kulit
Madu hutan juga dipercaya dapat mengobati luka bakar, menyehatkan kulit,
wajah, dan bibir.
4. Menurunkan tekanan darah
Madu dikenal sebagai makanan yang memiliki kekuatan antioksidan. Menurut
penelitian, antioksidan yang tinggi terbukti mampu menurunkan tekanan
darah. Kondisi ini juga akan menurunkan risiko seangan jantung, stroke,
hingga beberapa jenis kanker.
5. Memperbaiki kolesterol
Madu dikenal daapt memperbaiki kualitas kolesterol dalam tubuh. Beberapa
penelitian dalam National Institute of Health, madu diketahui mampu
mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan
kolesterol baik HDL dalam tubuh.
Penelitian yang ada juga menunjukan bahwa konsumsi madu dapat
menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
6. Menyembuhkan luka
Sejak zaman Mesir kuno, madu topikal telah dikenal sebagai obat untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar.
Madu juga diketahui menjadi obat paling efektif untuk menyembuhkan luka
bakar parsial dan luka pasca operasi.
Para peneliti pecaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek
antibakteri dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
7. Bantu meredakan batuk pilek
Dikutip dari WebMD, sejumlah penelitian menunjukan bahwa madu dapat
menenangkan selaput yang meradang dan meredakan batuk.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 139 anak, madu khususnya
madu soba diketahui mengalahkan dekstrometorfan (penekan batuk) dan
meredakan batuk malam hari pada anak-anak serta meningkatkan kualitas
tidur mereka.
Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik,
Benarkah?
Manfaat madu hutan lainnya yang diyakini banyak masyarakat adalah dapat
mengobati rematik dan mengatasi anemia serta darah rendah. Namun, klaim
ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Madu hutan dapat dinikmati oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada
bayi di bawah usia 1 tahun karena dikhawatirkan dapat memicu botulisme
Perbedaan madu hutan dengan madu biasa
Para pecinta madu pasti menyadari bahwa harga madu hutan lebih mahal
dibanding madu biasa. Hal ini disebabkan oleh manfaat madu hutan yang
diklaim lebih baik dibanding madu biasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara madu hutan dengan madu biasa,
yakni:
Lebah pembuatnya
Seperti disebutkan di atas, madu hutan didapat dari sarang lebah madu
hutan Apis dorsata. Sedangkan, madu biasa didapat dari lebah ternak
dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica,
dan lain-lain.
Kesulitan mendapatkannya
Madu biasa umumnya mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat
ditangkarkan dalam kotak.
Kotak ini pun dapat disimpan di ruangan yang tidak terlalu sulit
dijangkau sehingga memudahkan peternaknya untuk mengambil madu di musim
panen.
Di sisi lain, hingga saat ini lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk
dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat
yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit
batu yang terjal.
Nah, untuk mengambil madu hutan, kita harus naik ke tempat tinggi
tersebut.
Rasa madunya
Madu biasa dari lebah yang diternakkan biasanya terasa sangat manis
karena lebah-lebah tersebut diberi suplemen makanan tambahan berupa
gula.
Sedangkan, madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari
berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya
menjadi lebih kaya dan kompleks.
Kandungan gizinya
Karena komponen pembuatnya lebih kompleks, maka kandungan gizi pada madu
hutan akan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa.
Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan adalah antioksidan yang
lebih tinggi dibanding madu biasa, begitu pula kandungan bee pollen dan
propolisnya.
Madu hutan juga disebut sebagai madu organik karena lingkungan hidupnya
masih alami dan bebas dari pestisida. Dari sinilah muncul anggapan
tentang manfaat madu hutan yang lebih baik dari madu biasa.
Warna madunya
Umumnya, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Sedangkan madu hutan pada
umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral,
enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa.
Meski demikian, kadar kepekatan pada setiap madu hutan bisa
berbeda-beda. Madu hutan Sumatera memiliki warna yang lebih gelap, tapi
agak encer dan banyak mengandung bee pollen sehingga rasanya agak asam.
Sebaliknya, madu hutan Kalimantan biasanya berwarna lebih terang, lebih
kental, dan rasa manis yang tidak terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/12/081427020/manfaat-madu-hutan-apakah-berbeda-dari-madu-biasa?page=all.
Editor : Wisnubrata
Download aplikasi
Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android:
https://bit.ly/3g85pkAiOS:
https://apple.co/3hXWJ0LManfaat madu hutan pada
dasarnya sama dengan madu biasa. Hanya saja, kandungan gizi yang lebih
pekat membuat khasiatnya untuk kesehatan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa manfaat madu hutan yang bisa kita nikmati adalah:
1. Membantu meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh
Manfaat madu hutan ini disebabkan oleh sifatnya sebagai antibakteri dan
antimikroba, terutama pada bakteri Gram positif.
2. Meningkatkan nafsu makan
Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa dan glukosa yang tinggi pada
madu hutan sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan.
3. Menyehatkan kulit
Madu hutan juga dipercaya dapat mengobati luka bakar, menyehatkan kulit,
wajah, dan bibir.
4. Menurunkan tekanan darah
Madu dikenal sebagai makanan yang memiliki kekuatan antioksidan. Menurut
penelitian, antioksidan yang tinggi terbukti mampu menurunkan tekanan
darah. Kondisi ini juga akan menurunkan risiko seangan jantung, stroke,
hingga beberapa jenis kanker.
5. Memperbaiki kolesterol
Madu dikenal daapt memperbaiki kualitas kolesterol dalam tubuh. Beberapa
penelitian dalam National Institute of Health, madu diketahui mampu
mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan
kolesterol baik HDL dalam tubuh.
Penelitian yang ada juga menunjukan bahwa konsumsi madu dapat
menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
6. Menyembuhkan luka
Sejak zaman Mesir kuno, madu topikal telah dikenal sebagai obat untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar.
Madu juga diketahui menjadi obat paling efektif untuk menyembuhkan luka
bakar parsial dan luka pasca operasi.
Para peneliti pecaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek
antibakteri dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
7. Bantu meredakan batuk pilek
Dikutip dari WebMD, sejumlah penelitian menunjukan bahwa madu dapat
menenangkan selaput yang meradang dan meredakan batuk.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 139 anak, madu khususnya
madu soba diketahui mengalahkan dekstrometorfan (penekan batuk) dan
meredakan batuk malam hari pada anak-anak serta meningkatkan kualitas
tidur mereka.
Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik,
Benarkah?
Manfaat madu hutan lainnya yang diyakini banyak masyarakat adalah dapat
mengobati rematik dan mengatasi anemia serta darah rendah. Namun, klaim
ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Madu hutan dapat dinikmati oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada
bayi di bawah usia 1 tahun karena dikhawatirkan dapat memicu botulisme
Perbedaan madu hutan dengan madu biasa
Para pecinta madu pasti menyadari bahwa harga madu hutan lebih mahal
dibanding madu biasa. Hal ini disebabkan oleh manfaat madu hutan yang
diklaim lebih baik dibanding madu biasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara madu hutan dengan madu biasa,
yakni:
Lebah pembuatnya
Seperti disebutkan di atas, madu hutan didapat dari sarang lebah madu
hutan Apis dorsata. Sedangkan, madu biasa didapat dari lebah ternak
dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica,
dan lain-lain.
Kesulitan mendapatkannya
Madu biasa umumnya mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat
ditangkarkan dalam kotak.
Kotak ini pun dapat disimpan di ruangan yang tidak terlalu sulit
dijangkau sehingga memudahkan peternaknya untuk mengambil madu di musim
panen.
Di sisi lain, hingga saat ini lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk
dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat
yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit
batu yang terjal.
Nah, untuk mengambil madu hutan, kita harus naik ke tempat tinggi
tersebut.
Rasa madunya
Madu biasa dari lebah yang diternakkan biasanya terasa sangat manis
karena lebah-lebah tersebut diberi suplemen makanan tambahan berupa
gula.
Sedangkan, madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari
berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya
menjadi lebih kaya dan kompleks.
Kandungan gizinya
Karena komponen pembuatnya lebih kompleks, maka kandungan gizi pada madu
hutan akan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa.
Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan adalah antioksidan yang
lebih tinggi dibanding madu biasa, begitu pula kandungan bee pollen dan
propolisnya.
Madu hutan juga disebut sebagai madu organik karena lingkungan hidupnya
masih alami dan bebas dari pestisida. Dari sinilah muncul anggapan
tentang manfaat madu hutan yang lebih baik dari madu biasa.
Warna madunya
Umumnya, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Sedangkan madu hutan pada
umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral,
enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa.
Meski demikian, kadar kepekatan pada setiap madu hutan bisa
berbeda-beda. Madu hutan Sumatera memiliki warna yang lebih gelap, tapi
agak encer dan banyak mengandung bee pollen sehingga rasanya agak asam.
Sebaliknya, madu hutan Kalimantan biasanya berwarna lebih terang, lebih
kental, dan rasa manis yang tidak terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/12/081427020/manfaat-madu-hutan-apakah-berbeda-dari-madu-biasa?page=all.
Editor : Wisnubrata
Download aplikasi
Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android:
https://bit.ly/3g85pkAiOS:
https://apple.co/3hXWJ0LManfaat madu hutan pada
dasarnya sama dengan madu biasa. Hanya saja, kandungan gizi yang lebih
pekat membuat khasiatnya untuk kesehatan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa manfaat madu hutan yang bisa kita nikmati adalah:
1. Membantu meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh
Manfaat madu hutan ini disebabkan oleh sifatnya sebagai antibakteri dan
antimikroba, terutama pada bakteri Gram positif.
2. Meningkatkan nafsu makan
Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa dan glukosa yang tinggi pada
madu hutan sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan.
3. Menyehatkan kulit
Madu hutan juga dipercaya dapat mengobati luka bakar, menyehatkan kulit,
wajah, dan bibir.
4. Menurunkan tekanan darah
Madu dikenal sebagai makanan yang memiliki kekuatan antioksidan. Menurut
penelitian, antioksidan yang tinggi terbukti mampu menurunkan tekanan
darah. Kondisi ini juga akan menurunkan risiko seangan jantung, stroke,
hingga beberapa jenis kanker.
5. Memperbaiki kolesterol
Madu dikenal daapt memperbaiki kualitas kolesterol dalam tubuh. Beberapa
penelitian dalam National Institute of Health, madu diketahui mampu
mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan
kolesterol baik HDL dalam tubuh.
Penelitian yang ada juga menunjukan bahwa konsumsi madu dapat
menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
6. Menyembuhkan luka
Sejak zaman Mesir kuno, madu topikal telah dikenal sebagai obat untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar.
Madu juga diketahui menjadi obat paling efektif untuk menyembuhkan luka
bakar parsial dan luka pasca operasi.
Para peneliti pecaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek
antibakteri dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
7. Bantu meredakan batuk pilek
Dikutip dari WebMD, sejumlah penelitian menunjukan bahwa madu dapat
menenangkan selaput yang meradang dan meredakan batuk.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 139 anak, madu khususnya
madu soba diketahui mengalahkan dekstrometorfan (penekan batuk) dan
meredakan batuk malam hari pada anak-anak serta meningkatkan kualitas
tidur mereka.
Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik,
Benarkah?
Manfaat madu hutan lainnya yang diyakini banyak masyarakat adalah dapat
mengobati rematik dan mengatasi anemia serta darah rendah. Namun, klaim
ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Madu hutan dapat dinikmati oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada
bayi di bawah usia 1 tahun karena dikhawatirkan dapat memicu botulisme
Perbedaan madu hutan dengan madu biasa
Para pecinta madu pasti menyadari bahwa harga madu hutan lebih mahal
dibanding madu biasa. Hal ini disebabkan oleh manfaat madu hutan yang
diklaim lebih baik dibanding madu biasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara madu hutan dengan madu biasa,
yakni:
Lebah pembuatnya
Seperti disebutkan di atas, madu hutan didapat dari sarang lebah madu
hutan Apis dorsata. Sedangkan, madu biasa didapat dari lebah ternak
dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica,
dan lain-lain.
Kesulitan mendapatkannya
Madu biasa umumnya mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat
ditangkarkan dalam kotak.
Kotak ini pun dapat disimpan di ruangan yang tidak terlalu sulit
dijangkau sehingga memudahkan peternaknya untuk mengambil madu di musim
panen.
Di sisi lain, hingga saat ini lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk
dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat
yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit
batu yang terjal.
Nah, untuk mengambil madu hutan, kita harus naik ke tempat tinggi
tersebut.
Rasa madunya
Madu biasa dari lebah yang diternakkan biasanya terasa sangat manis
karena lebah-lebah tersebut diberi suplemen makanan tambahan berupa
gula.
Sedangkan, madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari
berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya
menjadi lebih kaya dan kompleks.
Kandungan gizinya
Karena komponen pembuatnya lebih kompleks, maka kandungan gizi pada madu
hutan akan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa.
Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan adalah antioksidan yang
lebih tinggi dibanding madu biasa, begitu pula kandungan bee pollen dan
propolisnya.
Madu hutan juga disebut sebagai madu organik karena lingkungan hidupnya
masih alami dan bebas dari pestisida. Dari sinilah muncul anggapan
tentang manfaat madu hutan yang lebih baik dari madu biasa.
Warna madunya
Umumnya, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Sedangkan madu hutan pada
umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral,
enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa.
Meski demikian, kadar kepekatan pada setiap madu hutan bisa
berbeda-beda. Madu hutan Sumatera memiliki warna yang lebih gelap, tapi
agak encer dan banyak mengandung bee pollen sehingga rasanya agak asam.
Sebaliknya, madu hutan Kalimantan biasanya berwarna lebih terang, lebih
kental, dan rasa manis yang tidak terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/12/081427020/manfaat-madu-hutan-apakah-berbeda-dari-madu-biasa?page=all.
Editor : Wisnubrata
Download aplikasi
Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android:
https://bit.ly/3g85pkAiOS:
https://apple.co/3hXWJ0LManfaat madu hutan pada
dasarnya sama dengan madu biasa. Hanya saja, kandungan gizi yang lebih
pekat membuat khasiatnya untuk kesehatan lebih bermanfaat bagi tubuh.
Beberapa manfaat madu hutan yang bisa kita nikmati adalah:
1. Membantu meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh
Manfaat madu hutan ini disebabkan oleh sifatnya sebagai antibakteri dan
antimikroba, terutama pada bakteri Gram positif.
2. Meningkatkan nafsu makan
Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa dan glukosa yang tinggi pada
madu hutan sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan.
3. Menyehatkan kulit
Madu hutan juga dipercaya dapat mengobati luka bakar, menyehatkan kulit,
wajah, dan bibir.
4. Menurunkan tekanan darah
Madu dikenal sebagai makanan yang memiliki kekuatan antioksidan. Menurut
penelitian, antioksidan yang tinggi terbukti mampu menurunkan tekanan
darah. Kondisi ini juga akan menurunkan risiko seangan jantung, stroke,
hingga beberapa jenis kanker.
5. Memperbaiki kolesterol
Madu dikenal daapt memperbaiki kualitas kolesterol dalam tubuh. Beberapa
penelitian dalam National Institute of Health, madu diketahui mampu
mengurangi total kadar kolesterol jahat LDL sekaligus meningkatkan
kolesterol baik HDL dalam tubuh.
Penelitian yang ada juga menunjukan bahwa konsumsi madu dapat
menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
6. Menyembuhkan luka
Sejak zaman Mesir kuno, madu topikal telah dikenal sebagai obat untuk
menyembuhkan luka dan luka bakar.
Madu juga diketahui menjadi obat paling efektif untuk menyembuhkan luka
bakar parsial dan luka pasca operasi.
Para peneliti pecaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek
antibakteri dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
7. Bantu meredakan batuk pilek
Dikutip dari WebMD, sejumlah penelitian menunjukan bahwa madu dapat
menenangkan selaput yang meradang dan meredakan batuk.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 139 anak, madu khususnya
madu soba diketahui mengalahkan dekstrometorfan (penekan batuk) dan
meredakan batuk malam hari pada anak-anak serta meningkatkan kualitas
tidur mereka.
Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik,
Benarkah?
Manfaat madu hutan lainnya yang diyakini banyak masyarakat adalah dapat
mengobati rematik dan mengatasi anemia serta darah rendah. Namun, klaim
ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Madu hutan dapat dinikmati oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
orang lanjut usia. Namun, Anda sebaiknya tidak memberikan madu kepada
bayi di bawah usia 1 tahun karena dikhawatirkan dapat memicu botulisme
Perbedaan madu hutan dengan madu biasa
Para pecinta madu pasti menyadari bahwa harga madu hutan lebih mahal
dibanding madu biasa. Hal ini disebabkan oleh manfaat madu hutan yang
diklaim lebih baik dibanding madu biasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara madu hutan dengan madu biasa,
yakni:
Lebah pembuatnya
Seperti disebutkan di atas, madu hutan didapat dari sarang lebah madu
hutan Apis dorsata. Sedangkan, madu biasa didapat dari lebah ternak
dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica,
dan lain-lain.
Kesulitan mendapatkannya
Madu biasa umumnya mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat
ditangkarkan dalam kotak.
Kotak ini pun dapat disimpan di ruangan yang tidak terlalu sulit
dijangkau sehingga memudahkan peternaknya untuk mengambil madu di musim
panen.
Di sisi lain, hingga saat ini lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk
dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat
yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit
batu yang terjal.
Nah, untuk mengambil madu hutan, kita harus naik ke tempat tinggi
tersebut.
Rasa madunya
Madu biasa dari lebah yang diternakkan biasanya terasa sangat manis
karena lebah-lebah tersebut diberi suplemen makanan tambahan berupa
gula.
Sedangkan, madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari
berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya
menjadi lebih kaya dan kompleks.
Kandungan gizinya
Karena komponen pembuatnya lebih kompleks, maka kandungan gizi pada madu
hutan akan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa.
Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan adalah antioksidan yang
lebih tinggi dibanding madu biasa, begitu pula kandungan bee pollen dan
propolisnya.
Madu hutan juga disebut sebagai madu organik karena lingkungan hidupnya
masih alami dan bebas dari pestisida. Dari sinilah muncul anggapan
tentang manfaat madu hutan yang lebih baik dari madu biasa.
Warna madunya
Umumnya, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Sedangkan madu hutan pada
umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral,
enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa.
Meski demikian, kadar kepekatan pada setiap madu hutan bisa
berbeda-beda. Madu hutan Sumatera memiliki warna yang lebih gelap, tapi
agak encer dan banyak mengandung bee pollen sehingga rasanya agak asam.
Sebaliknya, madu hutan Kalimantan biasanya berwarna lebih terang, lebih
kental, dan rasa manis yang tidak terlalu asam.
Artikel ini telah tayang di
Kompas.com dengan judul "Manfaat Madu Hutan, Apakah Berbeda dari Madu Biasa?", Klik untuk baca:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/12/081427020/manfaat-madu-hutan-apakah-berbeda-dari-madu-biasa?page=all.
Editor : Wisnubrata
Download aplikasi
Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android:
https://bit.ly/3g85pkAiOS:
https://apple.co/3hXWJ0L
Komentar
Posting Komentar